Thursday, May 21, 2009

BERJANJI TAAT SETIA

Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya
mereka berjanji setia kepada Allah.
Tangan Allah di atas tangan
mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia
melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa
menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala
yang besar. (QS. 48:10)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Ayat ini menerangkan pernyataan Allah SWT terhadap baiat yang
dilakukan para sahabat kepada Rasulullah saw, "bahwa orang-orang
yang mengadakan baiat kepada Muhammad, berarti ia mengadakan baiat
pula kepada Allah."


Baiat ialah suatu perjanjian setia atau ikrar yang dilakukan oleh
seseorang atau beberapa orang yang berisi pengakuan mentaati
seseorang umpamanya karena ia diangkat menjadi imam atau khalifah.

Yang dimaksud dengan bai'ah dalam ayat ini ialah "Baiat Ridwan" yang
terjadi di Hudaibiyah yang dilakukan para sahabat di bawah Samurah.
Para sahabat waktu itu berjanji kepada RasuIullah saw bahwa mereka
tidak akan lari dari medan pertempuran serta akan bertempur sampai
titik darah yang penghabisan memerangi orang-orang musyrik Mekah,
seandainya kabar yang disampaikan kepada mereka bahwa Usman
bin 'Affan yang diutus Rasulullah itu benar telah mati dibunuh orang
musyrik Mekah.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Qatadah, ia berkata kepada Said bin
Musayyab, "Berapa jumlahnya orang yang ikut Baiatur Ridwan?" Said
menjawab, "Seribu lima ratus orang". Ada pula yang berpendapat
jumlahnya 1.400 orang.
Pada penafsiran ayat I surah ini, telah diterangkan bahwa sekitar
tahun keenam Hijriyah, Rasulullah saw dan para sahabat telah
memutuskan akan mengunjungi Mekah pada tahun itu juga, dengan maksud
mengerjakan umrah serta melihat sanak keluarga mereka yang telah
lama ditinggalkan. Maka beliau beserta kaum Muslimin berangkatlah.
Sesampainya di Hudaibiyah, beliau bertemu dengan; Basyar bin Sofyan
Al Ka'by. Basyar menerangkan kepada beliau bahwa orang-orang musyrik
Mekah telah mengetahui beliau beserta para sahabat, dan telah
bersiap di Zi Tuwa dengan persenjataan lengkap untuk menyerang kaum
muslimin.

Karena itu, beliau mengutus Usman bin 'Affan lebih dahulu ke Mekah
menemui pembesar-pembesar Quraisy untuk menyampaikan maksud
kedatangan beliau beserta kaum Muslimin. Maka berangkatlah Usman.
Kaum Muslimin menunggu-nunggu kembalinya Usman, tetapi tidak juga
kembali karena Usman ditahan oleh pembesar-pembesar Quraisy.
Kemudian tersiar berita di kalangan kaum muslimin bahwa `Usman telah
mati dibunuh oleh pembesar-pembesar Quraisy. Mendengar berita itu
banyak di antara kaum Muslimin yang telah habis batas kesabarannya
sehingga Rasulullah saw menganjurkan agar kaum Muslimin melakukan
baiat kepada beliau. Kaum Muslimin pun mengikuti anjuran Nabi
Muhammad saw itu dan melakukan baiat kecuali seorang bernama Jaddir
bin Qais Al Ansari. Isi baiat itu ialah bahwa mereka akan memerangi
kaum musyrikin bersama-sama dengan Rasulullah saw sampai tercapainya
kemenangan. Baiat para sahabat itu diridai Allah SWT sebagai
tersebut dalam ayat 18 surah ini. Karena itu, baiat itu
disebut "Baiat Ridwan" yang berarti "Baiat yang diridai".
Baiat Ridwan ini menggetarkan hati orang-orang musyrik Mekah karena
mereka takut kaum Muslimin akan menuntut balas bagi kematian Usman
sebagaimana yang diduga mereka. Karena itu mereka mengirimkan utusan
yang menyatakan bahwa berita tentang pembunuhan Usman itu bohong dan
mereka datang untuk berunding dengan Rasulullah saw. Perundingan itu
menghasilkan perdamaian yang disebut perjanjian Hudaibiyah (Sulhul
Hudaibiyah).
Dalam ayat ini, diterangkan cara Baiat yang dilakukan para sahabat
kepada Rasulullah saw yaitu dengan meletakkan tangan Rasulullah saw
di atas tangan orang-orang yang berjanji. Dalam keadaan itu
diucapkanlah lafal baiat itu.
Yang dimaksud dengan "tangan Allah di atas tangan mereka" ialah
untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah saw sama hukumnya
dengan berjanji kepada Allah. Tangan Allah dalam ayat ini diartikan
arti kiasan, karena Allah SWT Mahasuci dari segala sifat yang
menyerupai makhluk Nya. Karena itu, ada ahli tafsir yang mengartikan
tangan di sini dengan kekuasaan.
Kemudian diterangkan akibat yang akan dialami orang-orang yang
mengingkari perjanjian itu yaitu mereka akan memikul dosa yang
besar. Sebabnya mereka memikul dosa yang besar ialah karena baiat
itu dilakukan oleh pribadi-pribadi kaum Muslimin dengan Nabi
Muhammad saw, bukan dilakukan secara bersama (massal). Sebaliknya
diterangkan pula pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang
menepati baiatnya itu, mereka akan memperoleh pahala yang berlipat
ganda di akhirat nanti dan tempat mereka adalah surga yang penuh
dengan kenikmatan.

No comments:

Post a Comment